Selasa, 27 November 2012

KONGRES PEMUDA




LAHIRNYA KONGRES PEMUDA

| Sejak tahun 1926, mulai terlihat adanya kecenderungan kea rah penyatuan organisasi-organisasi pemuda yang telah ada. Di samping itu, mereka mulai memasuki kegiatan politik nasional. Hal ini disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi para pemuda.

Gejala ini ditandai oleh lahirnya beberapa organisasi pemuda, yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang politik, yaitu:

(1) Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia didirikan di Jakarta tahun 1926 oleh 4 orang mahasiswa STOVIA dan Rechschoogeschool. Tujuan PPPI adalah menggalang persatuan dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama-sama melawan penjajah Belanda. Untuk mencapai itu, sifat kedaerahan harus dihilangkan sebab hal itu hanya akan melemahkan persatuan.

(2) Pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia didirikan di Bandung tanggal 20 Februari 1927 oleh pemuda terpelajar yang pernah belajar di luar negeri dan bekas anggota Perhimpunan Indonesia. Tokohtokoh PI antara lain: Sugiono, Yusupadi, Suwaji, Moh. Tamsil, Soebagio Reksodiputro, Asaad, Rusmali, Sunario, Sartono, Iskak, Budiarto, dan Wiryono.

Tujuannya: untuk memperkuat dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu dilakukan usahausaha: mendirikan organisasi kepanduan, mengadakan kerjasama dengan organisasi pemuda lainnya, memajukan olah raga, menerbitkan majalah, menyelenggarakan rapatrapat, dan sebagainya.

Pemuda Indonesia dan PPPKI adalah 2 organisasi pemuda yang sangat aktif untuk mencapai cita-cita persatuan di kalangan pemuda. Mereka pulalah yang memelopori diselenggarakannya Kongres Pemuda I dan II sehingga melahirkan Sumpah Pemuda.





Kongres Pemuda I

dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, oleh sebuah komite dengan susunan sebagai berikut.
·         Ketua : M. Tabrani
·         Wakil Ketua : Sumarto
·         Sekretaris : Jamaludin
·         Bendahara : Suwarso
·         Pembantu : Bahder Johan, Sumarto, Yan Toule Soulehuwiy, dan Paul Pinontuan, Hamami, dan Sanusi Pane
Tujuan kongres adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antarperkumpulan pemuda untuk menjadi dasar persatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. Usaha menggalang persatuan dan kesatuan dalam Kongres Pemuda I ini belum terwujud, karena rasa kedaerahan masih kuat. Sementara itu para pelajar di Jakarta dan Bandung melihat adanya dua kepentingan yang bertentangan dalam penjajahan, yang mereka sebut sebagai antitese kolonial yang sangat merugikan pihak Indonesia. Antitese ini akan dihapus apabila penjajahan sudah lenyap. Untuk itu, maka para pelajar dari berbagai daerah pada bulan September 1926 mendirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Jakarta. PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia merdeka.
Pada tahun 1928 alam politik di Indonesia sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan. Rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia merdeka telah menggema di jiwa para pemuda Indonesia. Atas inisiatif PPPI, maka diadakan
Kongres Pemuda II
 
di Jakarta, yang dihadiri oleh utusan organisasi-organisasi pemuda dan berhasil diikrarkan sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, dengan susunan Panitia Penyelenggara sebagai berikut.
·         Ketua : Sugondo Joyopuspito (dari PPPI).
·         Wakil Ketua : Joko Mursid (dari Jong Java).
·         Sekretaris : Muh. Yamin (dari Jong Sumatranen Bond)
·         Bendahara : Amir Syarifuddin ( dari Jong Batak Bond)
·         Anggota : Johan Mohammad (dari Jong Islamieten Bond), Senduk (dari Jong Selebes), J. Leimena (dari Jong Ambon), Rohyani (dari Pemuda Kaum Betawi).
Maksud dan tujuan Kongres Pemuda II ialah :
  1. Hendak melahirkan cita-cita perkumpulan Pemuda Indonesia.
  2. Membicarakan masalah pergerakan Pemuda Indonesia.
  3. Memperkuat perasaan kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda ialah:
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah satu, Tanah Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Pada Kongres tersebut dikumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman, dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dipandang sebagai bendera pusaka bangsa Indonesia. Peristiwa Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan salah satu puncak Pergerakan Nasional, maka sampai sekarang peristiwa bersejarah ini diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar